Kopi dan Genetika: Rasa Pahit Bisa Tergantung DNA, Benarkah?
🤔 Apa Kaitannya Kopi dan Genetika?
Ternyata, rasa pahit kopi yang kita rasakan bisa dipengaruhi oleh genetika kita! Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa perbedaan respons terhadap rasa pahit kopi—seperti pada beberapa orang yang merasa kopi sangat pahit dan yang lainnya tidak—berasal dari perbedaan variasi genetik.
🧬 Gen yang Mempengaruhi Rasa Pahit Kopi
Gen yang paling berperan dalam hal ini adalah TAS2R38, yang mengatur kemampuan seseorang untuk mendeteksi rasa pahit. Orang yang memiliki varian genetik tertentu dari TAS2R38 akan merasa kopi lebih pahit daripada orang yang tidak memiliki varian tersebut.
1. Varian "Pahit":
-
Mereka yang membawa varian ini lebih sensitif terhadap rasa pahit, seperti pada kopi robusta.
-
Cenderung kurang suka atau menghindari kopi yang kuat atau pahit.
2. Varian "Tidak Pahit":
-
Mereka yang memiliki varian genetik ini kurang sensitif terhadap rasa pahit, jadi kopi tetap terasa lebih halus dan nikmat.
-
Cenderung lebih menyukai kopi dengan rasa yang lebih kuat atau pahit.
🧠 Dampaknya pada Pilihan Kopi
Karena perbedaan genetik ini, preferensi rasa kopi sangat bervariasi antar individu:
-
Peminat kopi ringan cenderung memiliki varian genetik yang membuat rasa pahit kopi terasa lebih ringan.
-
Peminat kopi kuat biasanya lebih tahan terhadap rasa pahit dan menikmati kopi dengan karakter yang lebih intens.
🔬 Penelitian dan Fakta
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Harvard University dan University of California menunjukkan bahwa rasa pahit pada kopi (dan makanan lainnya) bisa diatur oleh faktor genetik. Ini berarti, cara tubuh kita mendeteksi rasa pahit diubah oleh faktor yang sudah ada dalam DNA kita.
🏁 Kesimpulan: Genetika Membentuk Preferensi Kopi Kita
Jadi, rasa pahit yang kamu rasakan saat ngopi bukan hanya soal jenis biji kopi atau cara seduh, tetapi juga tergantung pada DNA kamu. Gen TAS2R38 bisa membuat kamu lebih sensitif terhadap rasa pahit, sementara orang lain mungkin tidak merasakannya sama sekali. Ini menjelaskan mengapa kita semua memiliki preferensi kopi yang berbeda!
Baca Juga :
> Studi Tentang “Coffee Nap”: Apakah Benar Tidur Setelah Ngopi Bikin Lebih Segar?
0 Komentar